Pages - Menu

Monday, August 31, 2015

Wisata Kuliner: Bakmie Alay 38

Karena saya juga hobby makan enak dan mencoba kuliner-kuliner seru yang ada saat jalan-jalan (bukan hanya saat traveling ke luar kota atau luar negri tetapi juga di kota Jakarta ini), maka rasanya kok kurang pas yah kalau gak nulis soal kuliner di blog ceritatravelingku.blogspot.com ini yah. Oleh sebab itu maka dimulai dari artikel ini, saya juga akan bahas mengenai wisata kuliner. Dan mulai dari tulisan ini juga gaya tulisannya dibuat lebih santai, dan gak akan pake bahasa Indonesia yang baku. Jadi mulai sekarang gue, loe bakal lebih dipakai dari pada saya dan kamu, hehehehe.

Ok, kita lanjut deh.

Seperti biasa seminggu sekali biasanya gue sama istri n anak-anak gue jalan-jalan buat refreshing. kebayang cuma jadi satu-satunya cowo di rumah? Selain paling ganteng tapi nasibnya selalu yang paling kalah suara, padahal mah gue pikir sabtu ini bisa santai di rumah lepasin stress karena kerjaan, maklum lagi banyak ngedesain (btw, yang mau ngedesain rumah bisa kontak saya langsung hehehe....#iklanNeeh). Jadi terpaksalah gue ngalah n nemenin anak2 main2 ke Pluit Village, soalnya ada arena permainan yang mereka suka disana.

Sunday, August 23, 2015

Desa Wisata Sangliat di Maluku Tenggara Barat

Situasi desa wisata Sangliat
Salah satu tempat yang saya kunjungi saat survey ke Amdasa adalah desa tetangga yang hanya berjarak +/- 3 KM dari desa Amdasa, Desa Wisata Sangliat namanya. Desa ini termasuk desa yang cukup terkenal di Pulau Jamdena ini. Cukup sering dikunjungi oleh turis-turis mancanegara (nah lho, mereka aja bisa tahu saya aja baru tahu hahaha), karena penduduknya memiliki cita rasa seni yang tinggi. Gereja yang dibangun disana murni didesain dan dibangun oleh penduduknya sendiri.
Tangga menuju pantai

Desa Sangliat ini memiliki beberapa objek wisata yang menarik, seperti batu adat (tempat warga desa berkumpul untuk musyawarah desa), tangga tinggi yang cukup curam sebagai akses menuju pantai dari desa, serta gedung Gereja Katolik yang indah walau dibangun dengan material sederhana.


Jarak antara Desa Sangliat dari Desa Amdasa sekitar 2 km, mudah dijangkau dengan berjalan kaki tetapi cukup membuat nafas ngos-ngosan, karena jalan yang dilalui sepanjang 2 km itu menanjak. Saran saya persiapkan minuman yang cukup untuk diperjalanan. Namun, semua kelelahan tersebut akan terbayar saat melihat desa yang asri, damai, indah, bebas polusi, dan penduduknya yang ramah.

Friday, July 31, 2015

Pulau Jamdena, Potensi Pariwisata di Indonesia Timur

Akhir bulan Juni lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung kembali ke wilayah timur Indonesia, yaitu pulau Jamdena, Maluku Tenggara Barat. Dan mengunjungi beberapa daerahnya, antara lain Kota Saumlaki, Desa Amdasa dan Desa Sangliat. Kunjungan saya ke Pulau Jamdena ini bertujuan untuk melakukan survey lokasi dan untuk melihat material lokal apa yang dapat saya pakai untuk mendesain Gereja di Desa Amdasa ini.

Saya melakukan perjalanan dari Jakarta berdua bersama dengan rekan saya yang memang berasal dari Desa Amdasa, kita panggil saja Rico. Kami menggunakan pesawat Garuda dengan transit di Bandara Internasional Patimura, Ambon. Kami menggunakan penerbangan malam 23.25, dari Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta. Kami transit di Ambon dan ganti pesawat ATR 72-600, ini adalah kali pertama saya menggunakan pesawat jenis ini dari Garuda. Lumayan mendebarkan, hehehe.