|
pantai di Atambua |
Tahun 2013 lalu saya mendapatkan kesempatan untuk menginjakan kaki di Nusa Tenggara Timur, yaitu Kupang dan Atambua, bahkan sempat merasakan melintasi perbatasan Indonesia-Timor Leste. Lucu sebenarnya, waktu masih menjadi bagian dari Indonesia saya tidak bisa ke Timor Timur (nama Timor Leste dahulu), tapi malah sekarang sesudah menjadi negara merdeka saya bisa menginjakan kaki di sana. Namun kesempatan kali ini saya tidak ingin menulis mengenai Timor Leste ataupun Kupang. Tetapi Atambua, kota kecil di perbatasan Indonesia, dengan pantainya yang menawan mencuri hati saya dan berharap suatu hari nanti diberi kesempatan lagi untuk berkunjung cukup lama di sana.
Untuk mencapai Atambua dari Kupang bisa ditempuh dengan 2 cara (setahu saya lho yah, kan cm kunjungan singkat soalnya), lewat udara menggunakan maskapai Susi Air (hanya ada 1x penerbangan setiap harinya) dan jalan darat (menggunakan bus atau travel). Saat saya mendarat di bandara Eltari Kupang, karena tanpa persiapan dan tidak ada yang menemani, saya agak kebingungan untuk mnecari cara mencapai Atambua. Dan ternyata pesawat Susi Air sudah berangkat sblm pesawat Garuda Indonesia saya mendarat. Dan alternatif berikutnya adalah menggunakan travel, sialnya juga saat itu ternyata sudah penuh (oh yah cuma ada 1 perusahaan travel untuk menuju Atambua). Terpaksalah saya menggunakan bus, sambil agak-agak kuatir karena ini merupakan tempat baru tanpa ada kenalan sama sekali.
|
pantai Atambua |
Namun sepertinya kekuatiran saya tidaklah beralasan, karena penduduk Kupang sangat ramah. Namun memang transportasi publiknya sama seperti banyak daerah lain di Indonesia, masih alakadarnya. Saya harus menunggu selama 3 jam hanya untuk busnya agak penuh penumpang dan mulai berangkat. Perjalanan dari Kupang menuju Atambua cukup panjang dengan beberapa titik jalannya rusak cukup parah, dengan jalan berkelok-kelok melewati perbukitan dengan penerangan jalan yg tidak ada selain dr lampu mobil. Saya menempuh jalan darat dari Kupang ke Atambua sekitar 8 jam perjalanan, sekitar jam 12 malam saya br tiba di penginapan.
|
berfoto di perbatasan Timor Leste |
Paginya setelah beristirahat sebentar dan dengan mata masih menyesuaikan perbedaan waktu antara Jakarta dan Atambua. Saya sudah diajak berkeliling oleh yang mengundang saya untuk melihat beberapa lokasi. Salah satunya adalah lokasi tepi pantai, saya sangat takjub dengan keindahan pantai dan lautnya, sepadan dengan birunya langit Atambua. Semilir angin pantai lumayan membuat mata saya mengantuk dan agak membuat nyaman kulit dari panasnya matahari Atambua. Namun karena waktu yang singkat saya harus kembali ke Kupang agar besok tidak terlewat penerbangan saya, segera kami berkendara kembali. Kali ini saya diajak untuk mengunjungi Timor Leste, sayangnya saya tidak membawa passport. Namun karena koneksi dari yang mengundang saya, kami bisa mendapatkan pengawalan dari pihak Indonesia untuk memasuki Timor Leste hanya untuk berfoto dan berbelanja beberapa minuman yang tidak ada di wilayah Indonesia. Demikian pengalaman sebentat saya mengunjungi Atambua dan perbatasan Timor Leste.
No comments:
Post a Comment